Lapisan-lapisan perkuatan geosintetik perkuatan tersusun dalam arah horisontal berguna untuk stabilitas lereng mencegah potensi kelongsoran dalam (deep seated). Lereng yang diperkuat ini dapat berupa perbaikan lereng dan/atau untuk memperkuat sisi-sisi dari suatu konstruksi timbunan. Lapisan perkuatan ini memungkinkan permukaan lereng dibangun dengan sudut yang lebih tegak pada lereng tanpa perkuatan. Selain itu, jika diperlukan untuk stabilitas permukaan lereng (khususnya selama pekerjaan penimbunan dan pemadatan) maka digunakan lapisan yang relatif pendek dengan jarak lebih pendek sebagai perkuatan sekunder dengan membungkus lapis perkuatan pada sisi facingnya.
Pada banyak kasus permukaan lereng harus dilindungi terhadap erosi, hal ini memerlukan material geosintetik yang diisi tanah atau juga material ringan seperti geo-meshes yang sering digunakan untuk penahan sementara terhadap vegetasi. Gambar tipikal di bawah ini memperlihatkan juga adanya drainasi pengumpul yang mungkin diperlukan untuk menghilangkan tambahan gaya rembesan dan hidrostatik pada zona perkuatan.
Analisa faktor keamanan ini dapat dihitung menggunakan metode konvensional analisa modifikasi kesetimbangan batas (limit equilibrium) dengan memasukkan tambahan adanya gaya penahan (stabilized force) yang didapat dari perkuatan.
Posisi, jumlah, panjang dan kekuatan dari material perkuatan utama/primer dibutuhkan untuk memberikan sebuah kecukupan faktor keamanan (factor of safety) guna mencegah keruntuhan.
Perencana dapat menggunakan metode pendekatan potongan atau yang dikenal sebagai metode of slice dengan mengasumsikan mekanisme keruntuhan berupa suatu garis permukaan yang bisa berbentuk lingkaran, berbentuk komposit, berbentuk dua bagian baji (wedge) atau dalam bentuk berbaji banyak. Lapisan material perkuatan diasumsikan memberikan gaya penahan pada titik dimana terjadi perpotongan dengan permukaan potensi kegagalan yang telah diasumsikan saat analisa. Salah satu metode untuk mendapatkan faktor keamanan sistem ini menggunakan metode Bishop yang dapat dituliskan dengan formula sebagai berikut:
dimana MR dan MD adalah momen penahan dan pendorong untuk lereng tanpa perkuatan, α adalah sudut gaya tarik terhadapat bidang horizontal, dan Tallow adalah kuat tarik material perkuatan ijin. Karena perkuatan gesintetik biasanya menerus, perencana dapat mengasumsikan bahwa gaya perkuatan bekerja tangensial terhadap permukaan keruntuhan sehingga didapat bahwa RT cos α = R.