Geoforce Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang geosintetik sebagai material perkuatan tanah dengan produk utama segmental retaining wall, earthwork, geosynthetic dan soil improvement
Geosintetik dapat secara efektif digunakan sebagai drainasi dan filter dalam pekerjaan sipil dan teknik lingkungan sebagai tambahan atau pengganti material granular konvensional. Geosintetik lebih mudah dipasang di lapangan dan sering membutuhkan biaya lebih murah ketika material granular yang tersedia tidak sesuai spesifikasi, atau memiliki beberapa kendala terhadap regulasi lingkungan yang berlaku.
Geotekstil dan geocomposite adalah tipe geosintetik yang sering digunakan untuk drainasi dan filtrasi. Material ini dapat digunakan di dalam pekerjaan struktur penahan tanah, timbunan, kontrol erosi, area pembuangan limbah dan lain-lain.
Sebagai sebuah material drainasi, geosintetik dapat difungsikan untuk keperluan hidraulik yang memungkinkan aliran secara bebas dari cairan atau gas sebidang atau melintang dengan materialnya.
Filter geotekstil harus memenuhi kriteria yang menjamin bahwa butiran tanah dasar akan tertahan namun aliran air tidak boleh tertahan. Kriteria retensi dapat diformulasikan :
FOS ≤ nDs
Dimana,
FOS = ukuran filter geotekstil, digambarkan pada bukaan dan batasan ukuran di dalam geotekstil,
n = suatu angka tergantung pada kriteria yang digunakan,
Ds = sebuah dimensi mewakili ukuran butiran dasar dari tanah. Biasanya D85, yakni diameter dimana 85 % dari berat keseluruhan tanah tersebut lebih kecil dari angka diameter tersebut.
Material filter juga harus lebih permeable dari tanah dasar selama umur penggunaannya. Oleh karena itu, kriteria permeabilitas untuk geotekstil sesuai dengan persamaan :
kG ≥ nkS
dimana kG adalah koefisien permeabilitas dari geotekstil, n adalah suatu angka yang tergantung pada karakteristik aplikasi proyek (tipikalnya bervariasi antara 10 dan 100) dan kS adalah koefisien permeabilitas dari tanah dasar. Kriteria clogging memastikan bahwa geotekstil tidak akan buntu (clog) dan didasarkan pada hubungan antara ukuran bukaan filter geotekstil dan diameter partikel tanah yang seharusnya dialirkan ke pipa melalui geotekstil. Test unjuk kerja filter dapat juga dilakukan di laboratorium untuk mengevaluasi apakah geotekstil yang akan dipakai sesuai dengan tanah yang akan difilter.
Geosintetik adalah berbagai jenis material polimer sintetik yang secara khusus difabrikasi untuk digunakan di dalam aplikasi bidang rekayasa geoteknik, geo-enviromental, hidraulik serta transportasi.
Material geosintetik secara umum dapat diindentifikasikan memiliki fungsi-fungsi utama yakni separasi atau pemisah, filter, drainasi, perkuatan, penampungan cairan dan gas serta juga sebagai kontrol erosi. Dalam beberapa aplikasi di lapangan, material geosintetik dapat sekaligus berfungsi dua atau bahkan lebih dari fungsi-fungsi tersebut.
Geosintetik dapat secara efektif digunakan sebagai drainasi dan filter dalam pekerjaan sipil dan teknik lingkungan sebagai tambahan atau pengganti material granular konvensional. Geosintetik lebih mudah dipasang di lapangan dan sering membutuhkan biaya lebih murah ketika material granular yang tersedia tidak sesuai spesifikasi, atau memiliki beberapa kendala terhadap regulasi lingkungan yang berlaku.
Struktur hidraulik merupakan segmen pasar geosintetik dengan pertumbuhan yang sangat besar. Yang dimaksud dengan struktur hidraulik disini adalah untuk bangunan bendung (dams) dan salurannya (canals). Struktur hidraulik berhubungan dengan air yang dapat menjadi suatu sebab kerusakan lebih parah bagi lingkungan. Geosintetik sering diperlukan untuk membatasi interaksi antara struktur dan air. Geosintetik dapat meningkatkan stabilitas pada struktur hidraulik.
Penggunaan geosintetik pada bidang pertanian merupakan salah satu segmen pasar yang berkembang paling cepat di seluruh dunia. Aplikasi geosintetik paling awal adalah untuk penggunaan bidang pertanian dan spesifikasi geosintetik diarahkan pada pelapisan kolam untuk pertanian, termasuk lapisan selokan, parit, dan kanal irigasi untuk membantu menghemat air, lapisan kolam peternakan, dan kolam tangkapan air hujan di daerah kering di dunia. Dewasa ini, penggunaan geosintetik dan geomembrane khususnya di bidang pertanian telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Erosi adalah proses alami disebabkan oleh gaya-gaya dari air atau angin. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tipe tanah, jenis tanaman dan peruntuhan lahan, serta juga dapat dipercepat oleh beberapa aktifitas manusia yang terjadi pada area tersebut. Proses erosi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan parah pada struktur eksisting dan juga pada lingkungan.
Geosintetik efektif digunakan sebagai lapis perkuatan jalan tanpa perkerasan dan juga sebagai platform kerja pada tanah lunak.Jika didisain secara tepat, suatu geosintetik dapat memiliki satu atau lebih fungsi-fungsi sebagai berikut : fungsi separasi, perkuatan dan drainasi.
Lapisan horisontal perkuatan geosintetik dapat diaplikasikan pada tanah timbunan sistem dinding penahan tanah untuk memberikan suatu massa tanah diperkuat yang berfungsi seperti struktur gravity walls guna menahan tekanan lateral yang terjadi dibelakang zona perkuatan.
Jalan atau jalan raya adalah infrastruktur paling penting di dalam pembangunan di setiap negara. Dikarenakan beban sangat berat dari lalu lintas kendaraan, kondisi iklim dan propetis material yang digunakan dalam strukturnya, perkerasaan jalan raya tidak dapat mencapai unjuk kerja seperti diharapkan.
Di dalam konstruksi track baru kereta api, geosintetik dapat berfungsi sebagai pemisah/separator dari material yang memiliki distribusi butiran berbeda, filter, drainasi dan perkuatan tanah. Geosintetik dapat dipasang di dalam atau di bawah lapisan ballast ataupun sub-ballast.
Konstruksi timbunan di atas tanah lunak menjadi pekerjaan yang sangat menantang. Di dalam konteks ini, penggunaan geosintetik untuk memperbaiki stabilitas timbunan adalah salah satu yang paling efektif dan merupakan bentuk aplikasi yang sangat bagus dalam teknik perkuatan tanah.