WEBINAR HATTI : GEOTECHNICAL & INFRASTRUCTURE CHALLENGE DURING GLOBAL PANDEMIC
Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia telah mengadakan Pertemuan Ilmiah Tahunan yang ke XXIV pada tanggal 10 – 12 Nopember 2020. Pertemuan rutin tahunan kali ini diselenggarakan secara daring di tengah pandemi Covid-19. Tema yang diangkat pada pertemuan ke 24 ini adalah “Geotechnical & Infrastructure Challenge During Global Pandemic”. Acara ini diramaikan oleh beberapa tokoh besar dalam bidang Teknik Tanah, mulai dari Bapak Mentri PUPR Ir. Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D., guru besar UGM Prof. Faisal Fathani, dan tokoh-tokoh lain yang tidak asing di telinga para praktisi geoteknik. Oleh karena itu, meski pun pertemuan Ilmiah ke 24 kali ini hanya diselenggarakan secara daring, namun antusiasme peserta sangatlah besar.
Pada pertemuan tahunan ini Geoforce Indonesia berperan sebagai salah satu platinum sponsor bersama dengan 4 perusahaan lainnya. Geoforce Indonesia diberi kesempatan untuk mengisi dua sesi presentasi. Dua sesi tersebut diisi oleh bapak Abdul Aziz Avicenna, S.T., selaku Direktur Sales, Marketing & Engineering dan bapak Dr. Yustian Heri Suprapto, S.T., M.Sc., selaku Senior Engineering PT. Geoforce Indonesia. Bapak Abdul Aziz bekesempatan untuk mempresentasikan profil perusahaan PT. Geoforce Indonesia serta membahas konsep dan proses dinding penahan tanah geosintetik di sesi pertama presentasi. Sementara itu, di sesi kedua bapak Yustian menjelaskan tentang studi kasus stabilisasi timbunan Rest Area KM 456 ruas jalan Tol Semarang-Solo dengan sistem Geoframe.
Keunggulan sistem Geoforce Segmental Retaining Wall (GSRW) dan sistem Geoframe sebagai bagian dari solusi dinding penahan tanah juga dikupas tuntas oleh bapak Abdul Aziz. Penggunaan sistem GSRW pada oprit flyover dinilai lebih efektif, efisien dan ekonomis karena menggunakan panel beton yang relatif tipis dan struktur yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan metode konvensional. Disamping itu, sistem Geoframe juga memiliki keunggulan, diantaranya adalah proses pemasangan cepat, harga sangat kompetitif, dan produk sangat fleksibel. Bapak Yustian menambahkan bahwa sistem Geoframe dapat menjadi alternatif stabilisasi timbunan tinggi yang sangat aman apabila didesain sesuai standar. Selain itu, facing Geoframe terbuat dari frame besi galvanis yang nantinya dapat ditanami dengan tanaman merambat sehingga terlihat lebih rapi, indah dan ramah lingkungan.